PENGERTIAN ALKITAB TENGTANG MANUSIA
DAN DOSA
Mata Kuliah: Dokma III (2 SKS)
Dosen: Yoseph Yizrael,M.Div
DISUSUN
O
L
E
H
Yosias Adi Papa
NIM: 120810
SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA SABDA
AGUNG
SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini
mengenai pandangan Alkitab mengenai Dosa. Akan ada banyak pendapat atau
pandangan mengenai Alkitab akan dosa manusia.Alkitab telah mencatat bahwa dosa
sudah ada sejak manusia jatuh dalam dosa,dimana dosa merupakan pemisah antara
manusia dan Allah. Manusia yang dulunya hidup begitu dekat dengan Allah,manusia
dipercaya penuh oleh Allah, tetapi ketika manusia jatuh dalam dosa maka
hubungan manusia dengan Allah sudah tidak sama lagi sebelum manusia jatuh dalam
dosa. Alkitab meceritakan bagaimana keadaan manusia setelah mereka jatuh dalam
dosa, manusia mulai mengenal namanya penderitaan, manusia mulai berusaha dengan
kekuatannya sendiri,dan manusia harus bekerja.
Dosa
tidak berhenti pada manusia pertama jatuh,tetapi dosa mulai semakin merajalela
dan manusia terus makin hidup dengan dosa, dari keturunan manusia pertama,anak
mereka juga ada dalam dosa dan terus sampai sekarang ini banyak manusia terus
hidup dalam dosa.maka dari akibat dosa maka Allah tak membiarkan dosa atau acuh
terhadap dosa. Allah bertindak melawanNya.
BAB II
ASAL USUL DOSA
A. DOSA
Alkitab
menggunakan beberapa istilah mengenai dosa. Kata ibrani yang paling umum ialahk
hatta,t (dari berbagai bentuk dari akar kata
yansama),awon,pesya,ra,dankataYunani ialah hamaria, hamartama ,parabasis
,parattoma ,ponerio, anomia ,dan adikia,
ada beda terkandung dari berbagai istilah yang memantulkan dari berbagai segi dan darisitu
orang mengenali dosa.doasa ialah
kegagalan.kekeliruan,ataukesalahan,kejahatan,pelanggaran,tidak mentaatihukum,
dosa adalah ialah
kejahatan dalam segala
bentuk.[1]
Tapi keterangan dari dosa janganlah
begitu saja dikutip dari Alkitab ciri utama dosa dalam segala segi ialah
tertuju pada Allah. Daud mengukapkan hal ini dalam pengakuannya”terhadap engkau
terhadap Engkau sajalah aku berdosa;(
melulu keakuan,menunjukan pemahaman yang salah tentang kondrat dosa dan
bobot kejahatan,dosa adalah setiap penentangan yang ditunjukan kepada Allah.dan
patokan inilah yang dapat menerangkan kenekaan dan bentuk dan kegiatan dosa.
Apabila Alkitab berkata bahwa dosa adalah pelanggaran hokum Allah,( 1Yoh
3:4),maka pada pengertian inilah kita ditunjukan. Allah ialah gambaran dari
kesempurnaan Allah,dalam hokum-Nya kekudusan _Nya yang terungkap dan mengatur
pikran itu, dan tindakan selaras dengan kesempurnaan-Nya
B. ASAL USUL DOSA
Dosa
sudah ada di Alam semesta sebelum Adam dan hawa jatuh kedalam dosa. Ini
terbukti dari adirat penggodaan itu di Taman Eden dengan kata-kata penggodaan.
Tapi Alkitab tidak memberikan keterangan tentang kejatuhan malaikat dan iblis
kedalam dosa, kecuali asal mula dosa dengan kaitannya dengan manusia.kejadian 3
menceritakan jalannya pencobaan.
Charles
C.Ryrie, dalam bukunya Teologi Dasar mengatakan bahwa ada bukti Alkitab yang
memberikan tentang dasar kerusakan Total. Istilah ini memberikan arti tentang
keadaan yang tercelah, bengkok dan tidak lurus. Kerusakan ( inggris:
deproviti)diterjamakan dari bahasa Yunani
adokimos dalam Roma 1:28.Artinya tidak memenuhi ukuran”kerusakan dapat
diartikan keadaan seseorang yang gagal untuk memenuhi ukuran yang menyenangkan
Allah. Orang yang dalam kedaan kerusakan tidak dapat mampu menampakan
kehandalan dihadapan Allah.kegagalan ini sifatnya menyeluruh dalam arti. Mempengaruhi seluruh aspek
keberadaan manusia,dan mempengaruhi semua orang tampak kecuali.[2]
C. AKIBAT DOSA
J.R.W.STOTT
dalam bukunya kedaulatan dan karya Kristus mengatakan bahwa kedahsyaatn yang
paling seram sebagai akibat dosa ialah terpisah dari Allah. Tujuan utama
manusia ialah mengenal Allah,dan bersekutu dengan Dia melalui hubungan lagsung
secara pribadi. Kemulian tertinggi manusia ialah diciptakan menurut gambar dan
rupa Allah,karena oleh itu ia boleh mengenal Allah. Tapi Allah yang harus kita
kenal, ialah Allah yang maha suci Ia sempurna didalam segala hal. Dia adalah
Allah yang suci dan benar. Dia adalah yang maha tinggi dan mahamulia,bentaran
Allah dalam Alkitab yang telah melihat sedikit kemulian-Nya semua jatuh
terlungkup dalam penglihatan-penglihatan itu,karena masing-masing sadar akan
dosanya,sehingga tak sanggup bertahan dalam hadiratnya.[3]
BAB III
HAL MENGENAI DOSA
Kekeliruan
manusia menghatau usaha pencaharian mereka akan kebenaran, terus mengejar
sebagaimana dosa dan keterbatasan yang menyertainya dalam upaya mencari nilai
dan belah kasihan,kekeliruan merayap masuk dalam pertimbangan dengn menyalakan
dosa dan ketidak kepercayaan manusia, sehingga semua penyakit dan bencana
alam,peperangan dan kriminilitas,semua ini akibat ketidak kepercayaan kita
kepada Allah.
Arthur
f.Holmes dalam bukunya Segala kebenaran adalah kebenaran Allah mengatakan bahwa
para penulis Reforned seperti Herman Dooyeweed dan Cornelius Van Til mengangap
perbedaan mendasar antara pemikiran orang percaya dengan pemikiran orang yang
menentang Allah. Atau yang telah dilahirkan kembali yang belum lahir kembali
merupakan hal yang mendasar semua hal yang lainnya.[4]
B. DOSA DAN SIFATNYA
ü janganlah
ada padamu allah lain dihadapanku
Menyembah
Allah dengan sepenuh hati, ini yang dituntut dari manusia. Melanggar hokum ini
bukan saja berupa penyembahan kepada arwah,nenek moyang atau binatang-binatang.
Kita melanggar hokum ini kalau kita mendewakan seseorang,atau kecandungan suatu
kegamaran.
ü Jangan
membuat bagimu patung yang menyerupai apapun,
Hokum
pertama mengenai pokok pemujaan ,hokum yang
tentang cara kita memuja. Hokum yang pertama menyatakan bahwa tuhan
adalah Allah yang maha esa. Hokum kedua menyatakan bahwa Allah itu roh
adanya.dalam hokum yang pertama Allah menuntut pemuja mutlak, dan dalam hokum
kedua Ia menuntut pemuja rohani yang murni.
ü Jangan
menyebut Nama Tuhan Allah mu dengan sembarangan
Nama
Allah menyatakan sifat-Nya. Alkitab sangat banyak menyatakan kesucian Nama-Nya,dan
dalam Doa bapa kami kita selalu diperingatkan agar Nama itu dipermuliankan.
ü Ingatlah
dan kudus hari sabat
Hari
sabat orang Yahudi,hari minggu orang Kristen adalah suatu peraturan ilahi.
Menentukan satu hari perisrahatan tiap-tiap pesan, bukanlah peraturan buatan
manusia atau suatu ketentuan untuk menyenangkan kehidupannya.
ü Hormatilah
Ayah dan Ibumu
Hukum
kelima ini mengemukakan kewajiban kita terhadap orang tua. Tercantum orang tua
mewakili Allah.
ü Jangan
membunuh
Hukum
ini bukalah hukum yang meliputi larangan menghilangkan nyawa. Pandangan penuh
mengenai kebencian terhadap sesama kita adalah sama artinya dengan membunuh
mereka.
ü Jangan
bersinah
Hukum
ini lebih luas daripada soal kesetian dalam perkawinan. Persetubuhan sebelum
perkawianan,berbulan madu semasa tunangan,ini semua termasuk pelanggaran hokum
ini.
ü Jangan
mencuri
Seisin
dengan orang itu. Pelanggaran kepada hokum ini bukan saja mencuri uang sesuatu
milik orang lain. Menundan,membayar pajak,menghindar adalah juga mencuri.
ü Janagan
mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu
Kelima
hokum terakhir mengajarkan penghargaan atas hak-hak azasi manusia berdasrkan
kasih sayang yang sejati. Melanggar hokum-hukum ini adalah memperkosa yang
menjadi nyawanaya.
ü Jangan
mengingini apapun yang dipunyai orang lain
Hokum
kesepuluh ini banyak berbicara mengenai kekurangan kita. Sifat undang-undang
hokum perdata dari kesepuluh hokum itu diubah menjadi satu tata,susila
kehidupan pribadi.
Pdt. Jusuf B.S.dalam bukunya Antikritus mengatakan
dalam segala zaman,Allah berkuasa atas segala perkara. Manusia atau Roh-Roh
yang berbuat dosa yang sekarang semua manusia bebas berbuat Dosa. Bahkan kalau
mereka lebih jahat,lebih hebat dosanya mereka lebih dipuji dan justru
dimuliakan oleh penguasa dunia,yaitu Iblis yang antikris.[5]
BAB VI
ORANG KRISTEN DAN DOSA
Menjadi
orang Kristen tidaklah berarti langsung bebas dari berbuat dosa maupun dari
ketaatan terhadap ajaran Kristus. Sering terdapat kesalapahaman mengenai relasi
orang Kristen dengan dosa. Yaitu yang pertama soal kesempurnaan yang palsu dan
yang kedua soal keadaan yang tidak berhukum ( antinomianisme).adapun sementara
pihak yang mengajarkan bahwa orang percaya tidak lagi mungkin berbuat dosa.
Pandangan ini disebut kesempurnaan yang tidak berdasarkan Alkitab.orang percaya
telah dianggap tercabut dari akar dosa.
Apakah
yang menjadi standar Alkitabia bagi orang Kristen?yang jelas bukalah
kesempurnaan tampa dosa ataupun antionisme, standar itu adalah hidup didalam
terang,( 1Yoh.1:17). Allah itu terang atau kudus standar apsolout ini selalu
ada dalam orang percaya namun tidak ada orang percaya yang hidup tampa
dosa,seperti dalam kehidupan ini. Apakah Allah itu merendakan kita?sama sekali
tidak. Sebaliknya,Ia menyesuaikan persratan-Nya bagi kita masing-masing agar
kita mengalami pertumbuhan Rohani.
Orang
percaya terus menerus dimusuhi oleh dunia,kedagingan,dan sijahat.kita
mengetahui bahwa dunia yang berada dibawah kuasa Iblis secara lebih
terperincih,. Bahwa selama manusia berada dalam dunia,maka manusia tidak akan
luput dari godaan untuk berbuat dosa.
Gilbert Lumoindong dalam bukunya Dipilih
sebelum dunia dijadikan mengatakan bahwa Dosa merupakan akibat dari usaha
manusia Untuk sama seperti Allah. Sampai kapanpun manusia tidak akan sama
seperti Allah,meskipun diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Oleh seban
itu penyalagunaan kebebasan manusia untuk menjadi sama seperti Allah adalah
suatu pembrontakan terhadap karya penciptaan Allah dan hakikat Allah (
Kej.1:26-28). Dosa bukan akibat ditandirkan, melaikan penyelewangan terhadap
kehendak Allah.[6]
Watchman Nee dalam bukunya Kristus dan
Kekristenan mengatakan bahwa seluruh orang dunia akan mati bersama Nya. Ia mati
terhadap Dosa, maka seluruh orang dunia mati terhadap dosa. Semula seluruh
orang dalam dunia berada dalam dosa, mati didalam Nya. Hanya Yesus tidak
terpengaruh oleh dosa, Ia tidak mati karena Dosa,melaikan Ia mati terhadap
dosa. Kalau kita bersatu dengan Dia,kita pun mati terhadap dosa oleh
kematianya, dosa tidak menemukan sasaran untuk digarap. Semua persoalan dosa
dalam kita akan diselesaikan.[7]
C. ADAKAH HUBUNGAN DOSA DENGAN PENDERITAAN
R.C.sproul
dalam bukunya Hai maut dimanakah Sengatmu mengatakan bahwa, dimana kita
menderita ditangan orang lain tampa kita bersalah. Kalau itu terjadi, maka kita
merupakan korban ketidakkadilan itu merupakan suatu tingkat horizontal. Tidak
ada orang yang menderita karena ketidakadilan pada tingkat vertical,artinya
tidak ada orang yang pernah menderita dalam ketidakkadilan dari segi hubungan
kita dengan Allah.
BAB V
KESIMPULAN
Dari
makalah ini tentang dosa saya mengambil kesimpulan bahwa manusia tidak pernah luput dari namanya dosa.
Akan tetapi kerena oleh kasih Tuhan kita kembali diperdamaikan dengan Allah.
Kita kembali diingatkan bahwa jika kehidupan kita masih dikuasai dengan dosa,
maka kitapun akan terus jau dari hadapan Allah. Allah kembali menyelamatkan
kita dari setiap kehidupan kita yang telah tidak berkenan dihadapan –Nya. Kita
bersyukur Allah tidak pernah melihat betapa besar kesalahan dan dosa kita
terhadap Allah,Ia tidak pernah membuat hidup kita untuk terus dikuasai oleh
dosa.
Dari
sinilah kita kembali diajarkan bisa membawa kehidupan kita untuk kembali bisa
bersekutu dengan Allah. Terkadang kita tidak pernah sadar atau menyadari betapa
Allah sangat menyayangi kita. Kita tidak pernah bersyukur bahwa Tuhan tidak mau
kita jau dari hadapan-Nya,dalam makalah ini sangat jelas betapa basarnya dosa
kita dihadapan Tuhan,dan kalau kita melihat kita benar-benar tidak layak
dihadapan-Nya. Dan bagaimana kita lihat betapa besarnya pengorbanan Allah untuk
menyelamatkan kita dari setiap dosa-dasa kita.
DAFTAR ISI
A. DOSA
[1]Lembaga
Indonesia,Eksiklopedi Alkitab masa kini,( Yayasan komonikasi Bina
kasih,1992),256
[2]Charles
C.Ryrie,Teologi Dasar, ( Yayasan Andi, Yogyakarta,1992),297
[3]
J.r.w. Stott,kedaulatan dan karya Kristus, ( Yayasan Komonikasi Bina
Kasi,1991),69
[4] Arthur
F. Holmes,Segala kebenaran adalah kebenaran Allah( Momentum 2000),69
[5]
Pdt. Jusuf B.S. Antikris,( Bukit Zaitun),60
[6]
Gilbert Lumoindong,Dipilih Sebelum Dunia Dijadikan,( Yayasan Andi
Yogyakarta,1996),6
[7]
Watchman Nee, Kristus dan Kekristenan, ( Yayasan Perpustakaan injil Surabaya
1995)24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar